Kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat Daniel Goleman (2004: 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.
Motivasi
sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi
mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan
melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam
belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang
motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal.
Guru
sebagai seorang pendidik harus tahu apa yang diinginkan oleh para
siswanya. Seperti kebutuhan untuk berprestasi, karena setiap siswa
memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang berbeda satu sama lainnya.
Tidak sedikit siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah,
mereka cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam
mencapai prestasi belajar yang tinggi. Meskipun banyak juga siswa yang
memiliki motivasi untuk berprestasi yang tinggi. Siswa memiliki motivasi
berprestasi tinggi kalau keinginan untuk sukses benar-benar berasal
dari dalam diri sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam diri
sendiri maupun dalam bersaing dengan siswa lain.
Baca juga : Amanat Pembina Upacara, membangun Karakter
Baca juga : Amanat Pembina Upacara, membangun Karakter
Fungsi-fungsi motivasi :
- Mendorong manusia untuk bertindak/berbuat. Motivasi berfungsi sebagai pengerak atau motor yang memberikan energi/kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
- Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus ditempuh.
- Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.
Jenis-jenis motivasi
1. Motivasi intrinsik, yang timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain.
2. Motivasi ekstrinsik, yang timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu. Sperti hadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu. (Tabrani, 1992: 120)
10 cara untuk meningkatkan motivasi siswa agar mereka
memiliki motivasi berprestasi yang tinggi:
1. Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa.
Pada permulaan belajar mengajar hendaknya seorang guru menjelaskan
mengenai Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai siswa.
Tidak cukup sampai di situ saja, tapi guru juga bisa memberikan
penjelasan tentang pentingnya ilmu yang akan sangat berguna bagi masa
depan seseorang, baik dengan norma agama maupun sosial. Makin jelas
tujuan, maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Beri Reward/Hadiah.
Berikan hadian untuk siswa-siwa yang berprestasi. Hal ini akan sangat
memacu siswa untuk lebih giat dalam berprestasi, dan bagi siswa yang
belum berprestasi akan termotivasi untuk mengejar atau bahkan
mengungguli siswa yang telah berprestasi. Hadiah di sini tidak perlu
harus yang besar dan mahal, tapi bisa menimbulkan rasa senag pada murid,
sebab merasa dihargai karena prestasinya. Kecuali pada setiap akhir
semester, guru bisa memberikan hadiah yang lebih istimewa (seperti buku
bacaan) bagi siswa ranking 1-3.
Baca juga : Amanat pembina upacara, 4 kerugian tidak memlki cita-cita
Baca juga : Amanat pembina upacara, 4 kerugian tidak memlki cita-cita
3. Ciptakan persaingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan lompetisi yang sehat di antara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya.
4. Jangan Pelit dengan Pujian.
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan
atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun. Bisa dimulai dari
hal yang paling kecil seperti :
“beri tepuk tangan bagi si Joni…”,
“kerja yang bagus…”, “mantaap kamu bisa…”.
5. Punishment/hukuman yang mendidik.
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses
belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa
tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Hukuman di sini hendaknya yang mendidik, seperti menghafal, mengerjakan
soal, ataupun membuat rangkuaman. Hendaknya jangan yang bersifat fisik,
seperti menyapu kelas, berdiri di depan kelas, atau lari memutari
halaman sekolah. Karena ini jelas akan menganggu psikis siswa.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal kepada siswa, khususnya bagi mereka yang secara prestasi tertinggal oleh siswa
lainnya. Di sini guru dituntut untuk bisa lebih jeli terhadap kondisi
anak didiknya. Ingat ini bukan hanya tugas guru bimbingan konseling (BK)
saja, tapi merupakan kewajiban setiap guru, sebagai orang yang telah
dipercaya orang tua siswa untuk mendidik anak mereka.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Ajarkan kepada siswa cara belajar yang baik, entah itu ketika siswa
belajar sendiri maupun secara kelompok. Dengan cara ini siswa diharapkan
untuk lebih termotivasi dalam mengulan-ulang pelajaran ataupun menambah
pemahaman dengan buku-buku yang mendukung.
8. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
Secara garis besar kesulitan belajar dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu kesulitan belajar yang berhubungan
dengan perkembangan dan kesulitan belajar akademik. Kesulitan belajar juga dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Namun jika dilihat secara
detail akan menemukan berbagai faktor dan sumber yang juga sangat bervariasi
dalam unsur dan aspeknya.
Seorang
guru (bisa bekerja sama dengan guru BK) hendaknya mampu mendiagnosis agar bisa mengidentifikasi, memberikan solusi, langkah serta penanganan
yang tepat terhadap kesulitan belajar, sehingga kesulitan yang dialami oleh
siswa dapat teratasi dan mampu mendongkrak prestasi belajarnya.
9. Gunakan metode yang bervariasi.
Guru hendaknya memilih metode belajar yang tepat dan berfariasi, yang
bisa membangkitkan semangat siswa, yang tidak membuat siswa merasa
jenuh, dan yang tak kalah penting adalah bisa menampung semua
kepentingan siswa. Seperti Cooperative Learning, Contectual Teaching
& Learning (CTL), Quantum Teaching, PAKEM, mapun yang lainnya.
Karena siswa memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda satu sama
lainnya. Ada siswa yang hanya butuh 5 menit untuk memahami suatu materi,
tapi ada siswa yang membutuhkan 25 menit baru ia bisa mencerna materi.
Itu contoh mudahnya. Semakin banyak metode mengajar yang dikuasai oleh
seorang guru, maka ia akan semakin berhasil meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Baca juga : Amanat Pembina Upacara dan Pdato sekolah terbaru
Baca juga : Amanat Pembina Upacara dan Pdato sekolah terbaru
10. Gunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling
kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya.
Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang
langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus
sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku), chart, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai).
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku), chart, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai).
Semoga bermanfaat.
0 Response to "10 Cara Meningkatkan Motivasi Siswa Agar Memiliki Motivasi Berprestasi"
Post a Comment