Setiap pendidik, baik pendidik di sekolah formal maupun non formal harus menyadari bahwa dirinya akan mempersiapkan generasi bangsa yang siap menghadapi tantangan 10 hingga 20 tahun ke depan. Para pendidik diberbagai belahan bumi bekerjasama merumuskan keahlian apa yang akan dibutuhkan pada abad 21. Muncullah kebutuhan-kebutuhan untuk mempersiapkan anak-anak pada abad 21 dengan berbagai keterampilan, di antaranya kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, bekerja sama, dan berpikir kreatif.
Tahun 2006, Jeanette M. Wing, seorang profesor Computer Science di Carnegie Mellon University memperkenalkan istilah Computational Thinking (Berpikir Komputasi) sebagai salah satu keterampilan di abad 21. Tulisannya kemudian dikembangkan oleh banyak pendidik di dunia. Berpikir Komputasi adalah kemampuan seseorang memecahkan masalah, merancang sistem, dengan mengambil konsep dasar seorang ahli teknologi informasi berpikir dalam memecahkan masalah. Kemampuan ini meliputi empat hal, yakni
Keterampilan dalam membuat coding di komputer dapat mengasah keahlian berpikir komputasi. Beberapa pakar pendidikan dan pendiri Microsoft, Facebook, serta pembuat software game Minecraft bahkan membuat kurikulum coding dasar bagi anak-anak. Semua yang mereka lakukan, tidak lain untuk memperkenalkan cara berpikir komputasi melalui modifikasi games dan pembuatan games. Namun berpikir komputasi dapat dilakukan tanpa akses pada komputer. Kemampuan memecahkan masalah ini dapat dikembangkan di berbagai bidang, tidak hanya di bidang studi yang berkaitan dengan Teknologi Informasi.
Tahun 2006, Jeanette M. Wing, seorang profesor Computer Science di Carnegie Mellon University memperkenalkan istilah Computational Thinking (Berpikir Komputasi) sebagai salah satu keterampilan di abad 21. Tulisannya kemudian dikembangkan oleh banyak pendidik di dunia. Berpikir Komputasi adalah kemampuan seseorang memecahkan masalah, merancang sistem, dengan mengambil konsep dasar seorang ahli teknologi informasi berpikir dalam memecahkan masalah. Kemampuan ini meliputi empat hal, yakni
- Dekomposisi
- Pengenalan pola
- Abstraksi
- Algoritma
Keterampilan dalam membuat coding di komputer dapat mengasah keahlian berpikir komputasi. Beberapa pakar pendidikan dan pendiri Microsoft, Facebook, serta pembuat software game Minecraft bahkan membuat kurikulum coding dasar bagi anak-anak. Semua yang mereka lakukan, tidak lain untuk memperkenalkan cara berpikir komputasi melalui modifikasi games dan pembuatan games. Namun berpikir komputasi dapat dilakukan tanpa akses pada komputer. Kemampuan memecahkan masalah ini dapat dikembangkan di berbagai bidang, tidak hanya di bidang studi yang berkaitan dengan Teknologi Informasi.
Baca Juga :
Pada bidang bahasa, anak akan melihat pola-pola yang sama dalam analisis sebuah puisi. Dalam bidang musik, anak dapat menggunakan kemampuan ini untuk menggubah suatu lagu dengan kunci dasar yang sama. Dalam pelajaran sosial, anak dapat merekam data statistik pengguna kendaraan bermotor dan pola pelanggaran yang terjadi di jalan.
Bekali anak-anak dengan keterampilan hidup yang cukup dan berguna untuk masa depan mereka. Tidak hanya menjejali mereka dengan pengetahuan yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Semakin baik kita mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi tantangan hidup di masa yang akan datang semakin siap kita melepas mereka untuk hidup mandiri.
Bekali anak-anak dengan keterampilan hidup yang cukup dan berguna untuk masa depan mereka. Tidak hanya menjejali mereka dengan pengetahuan yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Semakin baik kita mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi tantangan hidup di masa yang akan datang semakin siap kita melepas mereka untuk hidup mandiri.
Untuk Lengkapnya silahkan baca DISINI
Demikian semoga bermanfaat
0 Response to "Buku PKP Informatika SMP Tahun 2019"
Post a Comment