Buku Penguatan Pembelajaran Nilai Moral dan Pancasila - Pendidikan nilai moral Pancasila mengalami pasang surut dalam pengimplementasiannya. Apabila ditelusuri secara historis, upaya pembudayaan atau pewarisan nilai dan moral Pancasila tersebut telah secara konsisten dilakukan
sejak awal kemerdekaan sampai dengan sekarang. Namun, bentuk dan intensitasnya berbeda dari zaman ke zaman.
Penguatan nilai moral Pancasila secara umum bertujuan untuk melakukan gerakan penguatan pembinaan, pemahaman, penanaman, dan pengamalan nilai- nilai moral Pancasila melalui pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Pendidikan Luar Biasa
Penguatan nilai dan moral Pancasila melalui kegiatan intrakurikuler pada satuan pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan melalui integrasi nilai moral melalui kegiatan pembelajaran pada semua mata pelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Penguatan nilai dan moral Pancasila melalui pembelajaran langsung (direct teaching) dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), sedangkan penguatan secara tidak langsung (indirect teaching) dilaksanakan melalui integrasi nilai pada pembelajaran pada mata pelajaran lain.
Pelaksanaan penguatan nilai moral Pancasila secara langsung pada tiga mata pelajaran yang ada dalam struktur kurikulum, yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PJOK). Kata pendidikan ini membawa misi untuk pengembangan sikap dan perilaku agar sesuai dengan harapan beragama dan berbudi pekerti, berpancasila dan berkewarganegaraan yang baik, dan memiliki jasmani yang sehat dan bugar.
Strategi penguatan nilai moral Pancasila khusus melalui pembelajaran pada mata pelajaran PPKn antara lain sebagai berikut:
Penguatan nilai moral Pancasila melalui kegiatan kokurikuler pada satuan pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan melalui integrasi nilai moral Pancasila ke dalam tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik sebagai bagian dari pembelajaran.
Penguatan nilai dan moral Pancasila melalui kegiatan intrakurikuler pada satuan pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan melalui integrasi nilai moral melalui kegiatan pembelajaran pada semua mata pelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Penguatan nilai dan moral Pancasila melalui pembelajaran langsung (direct teaching) dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), sedangkan penguatan secara tidak langsung (indirect teaching) dilaksanakan melalui integrasi nilai pada pembelajaran pada mata pelajaran lain.
Pelaksanaan penguatan nilai moral Pancasila secara langsung pada tiga mata pelajaran yang ada dalam struktur kurikulum, yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga (PJOK). Kata pendidikan ini membawa misi untuk pengembangan sikap dan perilaku agar sesuai dengan harapan beragama dan berbudi pekerti, berpancasila dan berkewarganegaraan yang baik, dan memiliki jasmani yang sehat dan bugar.
Strategi penguatan nilai moral Pancasila khusus melalui pembelajaran pada mata pelajaran PPKn antara lain sebagai berikut:
Strategi Penguatan Nilai Moral Pancasila pada Semua Mata Pelajaran
Pada dasarnya pelaksanaan penguatan nilai moral Pancasila harus dilakukan melalui pembelajaran secara langsung dan tidak langsung pada semua mata pelajaran. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilaksanakan dalam melaksanakan penguatan dimaksud.Penguatan nilai moral Pancasila melalui kegiatan kokurikuler pada satuan pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan melalui integrasi nilai moral Pancasila ke dalam tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik sebagai bagian dari pembelajaran.
Berikut beberapa contoh integrasi nilai moral Pancasila ke dalam tugas kepada peserta didik:
- Memberi tugas untuk kegiatan keagamaan (pengamalan Sila 1);
- Memberikan tugas untuk membuat daftar kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan untuk bantuan kepada orang lain di lingkungan tempat tinggal (pengalaman Sila 2);
- Meminta peserta didik untuk kerja kelompok dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru (pengalaman Sila 3);
- Musyawarah memilih pengurus kelas, petugas piket kelas (pengalaman Sila 4);
- Belajar dengan sungguh-sungguh (pengalaman Sila 5).
Berikut beberapa contoh integrasi nilai moral Pancasila ke dalam kegiatan ekstrakurikuler:
Demikian Semoga bermanfaat
- Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan keagamaan;
- Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara jenis kegiatan melalui upacara bendera, bakti sosial, lomba karya tulis, kunjungan ke sekolah lain, penghayatan lagu-lagu nasional;
- Pembinaan pendahuluan bela negara melalui kegiatan pramuka, kegiatan baris berbaris, kunjungan ke museum, karyawisata ke alam terbuka, penghayatan jiwa nasionalisme;
- Pembinaan kepribadian dan berbudi pekerti luhur melalui penyusunan tata tertib sekolah, tata krama pergaulan, penumbuhan kesadaran untuk rela berkorban, menghormati orang lain;
- Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpinan melalui organisasi siswa intra sekolah (OSIS), pelatihan kepemimpinan, forum diskusi ilmiah, majalah dinding sebagai media komunikasi, pentas seni, pameran, dan bazar;
- Pembinaan keterampilan dan kewiraswastaan melalui pembentukan klub olah raga, baca, seni dan keterampilan seperti teknik, elektronika, pertanian, dan peternakan, usaha koperasi sekolah;
- Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi melalui kegiatan usaha kesehatan sekolah, kantin sehat, dan berbagai macam gemar berolahraga.
Demikian Semoga bermanfaat
0 Response to "Buku Penguatan Pembelajaran Nilai dan Moral Pancasila"
Post a Comment