Kurikulum 2013 Sudah Futuristik

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Totok Suprayitno menilai Kurikulum 2013 sudah sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini karena menurut Totok, Kurikulum 2013 bersifat fleksibel dan dapat dikembangkan oleh sekolah.
kabalitbang kemdikbud

"Sifat dari dokumen itu fleksibel di level instructional design. Ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan fleksibilitas ini sesuai dengan konteks tanpa menyimpang dari sini," kata Totok, usai Seminar Nasional Inovasi Kurikulum, Pembelajaran, dan Perbukuan dalam Menghadapi Era Industri 4.0, di Hotel Mercure Jakarta Kota, Senin (17/12).

Kurikulum 2013 dirancang agar dapat disesuaikan oleh sekolah untuk menciptakan sistem pembelajaran yang menarik. Selama amanah yang diemban dalam kurikulum tersebut sudah tersampaikan maka cara apapun diperbolehkan untuk dilakukan.
Totok mengatakan, semangat pengembangan Kurikulum 2013 juga sudah futuristik. "Jadi ide dasarnya kan taksonomi pendidikan utuh mulai dari mengingat, memahami, menerapkan, sampai mencipta. Mencipta ini hal yang baru untuk abad ke 21. Kalau dulu kan kembali ke sintesis, jadi ilmu demi ilmu lagi," kata dia melanjutkan.
Menurut dia, sekolah yang belum bisa meramu pembelajaran yang baik dari kurikulum 2013 bisa saling menyontoh. Totok mengatakan, beberapa sekolah saat ini sudah ada yang aktif meramu proses pembelajaran yang baru. Namun ada juga yang perlu dibantu dan diberi inspirasi.
"Sekolah yang sudah maju itu diberikan otonomi, silakan meramu membuat program belajar yang menarik. Di sekolah yang di tengah barangkali ini sekolah yang perlu diberikan contoh dan inspirasi," kata dia.

Ini Cara Mendikbud Masukan Pendidikan Antikorupsi ke Siswa

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pendidikan antikorupsi tidak diberikan kepada siswa melalui pelajaran. Ia mengatakan pendidikan antikorupsi diberikan ke siswa melalui permainan peran.
"Jadi bukan melalui mata pelajaran, tetapi lebih pada cara-cara kreatif seperti permainan peran, drama. Misalnya kalau menemukan dompet di jalan, mau dikemanakan dompet itu apakah diambil atau diberikan ke polisi," katanya, di Jakarta, Senin (17/12).
Dia mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penyusunan berbagai modul antikorupsi. Pendidikan antikorupsi tersebut akan satu paket dengan program penguatan karakter (PPK).
"Karena dalam PPK, ada lima karakter utama dalam PPK itu yakni religius, nasionalis, gotong royong, mandiri dan integritas. Salah satu pintu masuk dalam pendidikan anti korupsi ini melalui integritas," ujar mendikbud.
Pendidikan tersebut akan diberikan sejak dini, yakni sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Saya Anak Antikorupsi (SAAK).
Tujuan dari program SAAK adalah menciptakan generasi muda cerdas, berintergritas, dan berkarakter. Misinya untuk memperkuat ketakwaan generasi muda serta kecintaan terhadap Tanah Air.
Kemudian, menanamkan nilai antikorupsi kepada generasi muda dengan menekankan pada kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerja sama, kedisiplinan, keadilan, kejujuran, bertanggung jawab, dan kepedulian. Selain itu, untuk menumbuhkembangkan kebiasaan baik sebagai bentuk pendidikan karakter.
republika.co.id

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kurikulum 2013 Sudah Futuristik"

Post a Comment