Model-Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Model-Model PTK


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom action research (CAR) merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dan pendidik lainnya di dalam kelas. Penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian riset tindakan yang dilakukan secara siklus, yang mana dalam setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.


Ada beberapa jenis action research, dua diantaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama. 

Pada prinsipnya PTK dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Sebagai salah satu penelitian yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan di dalam kelas, menyebabkan terdapat beberapa model atau desain yang dapat diterapkan.
Desain-desain tersebut antara lain:
(a) Model Kurt Lewin;
(b) Model Kemmis & McTaggart;
(c) Model Dave Ebbutt;
(d) Model John Elliot;
(e) Model Hopkins.

a.    Model Kurt Lewin

Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dari adanya berbagai model penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian, karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action research atau penelitian tindakan. Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus, seperti 1 berikut.

PTK Model Kurt Lewin


 b.    Model Kemmis & McTaggart

Model Kemmis & McTaggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin seperti pada uraian 1 di atas. Hanya saja , komponen acting dengan observing dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. Untuk lebih tepatnya pada Gambar 2 dikemukakan bentuk desain menurut Kemmis & McTaggart.

PTK Model Kemmis & McTaggart
Apa bila dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan reflaksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pada Gambar 2 tampak bahwa didalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan


sesungguhnya jumlah siklus sangat bergantung pada permasalahan yang perlu dipecahkan. Apabila permasalahan terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran tidak hanya terdiri dari dua siklus, tetapi jauh lebih banyak dari itu, barangkali lima atau enam siklus.

Baca juga :
Menyusun Penelitian Tindakan Kelas

c.  Model Hopkins.

Berpijak pada desain Model PTK para ahli pendahulunya, selanjutnya Hopkins (1993: 191) menyusun desain tersendiri seperti pada Gambar 3.


PTK Model Hopkins


d.    Model John Elliot

Seperti halnya model PTK lain, model John Elliot juga dikembangkan berdasarkan konsep Kurt Lewin. Jika diperhatikan model John Ellliott seperti Gambar 4, tampak bahwa di dalam satu tindakan (acting) terdiri atas beberapa step atau langkah tindakan, yaitu langkah tindakan 1, langkah tindakan 2, dan langkah tindakan 3.

Adanya langkah-langkah untuk setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam suatu mata pelajaran terdiri dari beberapa materi, yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali tindakan. Oleh karena itu,

untuk menyelsaikan suatu pokok bahasan tertentu diperlukan beberapa kali langkah tindakan, yang terealisasi di dalam suatu kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan beberapa model penelitian tindakan seperti yang telah dicontohkan, selanjutnya dapat diketahui bahwa desain yang paling mudah dipahami dan dilaksanakan untuk PTK, yaitu model Kemmis & McTaggart. Oleh Karena itu, tidak ada jeleknya apabila dengan ini disarankan agar digunakan desain model Kemmis & McTaggart untuk penelitian tindakan yang akan dirancang dan dilaksanakan untuk memperbaiki atau mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas.



PTK Model John Elliot
Baca juga :
Cara Menentukan KKM Kurikulum 2013
Penilaian dalam Kurikulum 2013 SMA 2017
Butuh Aplikasi Untuk Analisis Ulangan Harian Sedot Disini
Baca Tentang Program Remedial, Disini



Demikian semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman


sumber : Guru Pembelajar

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Model-Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)"

Post a Comment